Perjalanan Karier Joko Anwar, Sutradara Indonesia Terkenal dengan Genre Horor

Joko Anwar merupakan seorang penulis skenario dan sutradara yang sangat terkenal di dunia perfilman Indonesia. Karya-karyanya selalu memperoleh pujian dari para kritikus dan sering masuk nominasi di berbagai festival film bergengsi. Beberapa filmnya bahkan berhasil meraih penghargaan. Ia mulai terkenal berkat film Janji Joni yang sukses besar. Dibawah ini prestonsturges akan membahas perjalanan kariernya secara lengkap.

Perjalanan Karier Joko Anwar

Awalnya Nia Dinata, produser dan sutradara terkenal tertarik dengan Joko Anwar. Nia Dinata lalu mengajaknya untuk menulis proyek film Arisan di tahun 2003. Filmnya sukses besar, baik secara komersial atau kritis, dan memenangkan beberapa penghargaan, seperti Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2004 dan kategori Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2004.

Di tahun 2005, ia mulai menjadi sutradara di film Janji Joni. Dibintangi oleh Mariana Renata dan Nicholas Saputra, film ini menjadi salah satu box office terbesar pada tahun itu dan mendapat penghargaan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2005. Janji Joni juga terpilih pada beberapa festival film internasional bergengsi, seperti Sydney Film Festival dan Festival Film Internasional Busan.

Di tahun 2007, Joko Anwar menjadi sutradara film Kala. Film ini juga memperoleh pujian dari para kritikus internasional, terpilih pada seleksi lebih dari 30 festival film internasional, dan memenangkan Jury Prize di New York Asian Film Festival 2008.

Selain itu, ia juga menulis skenario untuk sutradara lain. Termasuk film komedi Quickie Express yang memenangkan Best Film di Jakarta International Film Festival 2008. Film selanjutnya yang disutradarai Joko yaitu Pintu Terlarang, rilis pada tahun 2009. Film thriller psikologis ini kembali memperoleh pujian dari kritikus internasional.

Dan masuk pada seleksi beberapa festival film internasional terkemuka, seperti International Film Festival Rotterdam dan New York Asian Film Festival, serta mendapat penghargaan sebagai Film Terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival tahun 2009.

Di tahun 2017, Joko membuat ulang film horor dengan judul Pengabdi Setan, aslinya dirilis pada tahun 1980. Film ini disebut menjadi barometer bagi film horor Indonesia oleh para kritikus, dan menjadi film terlaris tahun itu. Pengabdi Setan mendapat 13 nominasi di Festival Film Indonesia 2017 dan menang 7 penghargaan. Tak sampai disitu saja, tahun 2019 Joko membuat film pahlawan super Gundala. Film ini mencetak box office di tahun itu dan ikut bersaing pada Festival Film Indonesia 2019.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *